Hernia Pada Bayi - Penyakit hernia tidak hanya bisa mengancam orang dewasa, namun penyakit ini juga bisa menghampiri bayi Anda. Seingkali, penyakit hernia menjangkit tanpa adanya keluhan. Padahal, penyakit hernia dapat memberikan kompiliasi yang bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi sejak di sebelum terjadi penyalit hernia.
Hernia dapat timbul karena karena otot dinding perut yang melemah. Sehingga, timbulah benjolan atau sebagian isi dari perut yang keluar. Gangguan penyakit ini bisa terjadi pada orang dengan semua usia. Akan tetapi, yang menadi faktor penyebabnya daapt berbeda-beda. Sementara Hernia Pada bayi, bisa terjadi pada bsejumlah bagian tubuh bayi. Walaupun demikian, yang umumnya dikeluhkan sebagai Hernia pada bayi adalah:
Hernia dapat timbul karena karena otot dinding perut yang melemah. Sehingga, timbulah benjolan atau sebagian isi dari perut yang keluar. Gangguan penyakit ini bisa terjadi pada orang dengan semua usia. Akan tetapi, yang menadi faktor penyebabnya daapt berbeda-beda. Sementara Hernia Pada bayi, bisa terjadi pada bsejumlah bagian tubuh bayi. Walaupun demikian, yang umumnya dikeluhkan sebagai Hernia pada bayi adalah:
1. Hernia pada pusar (umbilikus)
Saat bayi masih ada di dalam kandungan, terdapat bagian dinding perut yang terbuka pada bagian bawah
pusar. Semestinya, lubang itu tertutup sesudah bayi lahir. Akan tetapi,
pada sebagian kecil bayi, proses penutupan tak berlangsung secara sempurna. Jika terjadi peningkatan tekanan di dalam rongga perut, misal karena
Ia menangis, area disekitar pusar akan terlihat membesar atau menonjol.
2. Hernia pada lipatan paha.
2. Hernia pada lipatan paha.
Hernia pada bayi jenis ini seringkali dialami oleh bayi laki-laki, hal itu dikarenakan, saluran tempat turunnya buah zakar dari
rongga perut menuju kantong buah zakar masih tetap terbuka ketika Ia lahir. Ukuran
lubang lumayan besar, hingga sebagian usus bayi dpat turun mengikuti buah zakar membentuk benjolan (sekitar seukuran ibu jari orang dewasa).
3. Hernia
lipatan paha
Hernia pada bayi ini seringkali diduga sebagai hidrokel (cairan pada kantong buah zakar). Padahal, itu merupakan dua hal yang beda. Hanya dokter yang dapat
mengetahui pebedaan akan kedua hal ini. AKan tetapi, hernia pada bayi jenis ini terbilang sangat jarang
terjadi, hanya sekitar 4 persen saja bayi laki-laki, dan lebih dari 30 persen bayi prematur yang mungkin akan mengalami hernia jenis ini.
5. Hernia diafragmatik
5. Hernia diafragmatik
Hernia pada bayi jenis ini terjadi pada sekat rongga dada serta perut sebab sebagian
usus serta isi rongga perut lainnya masuk ke dalam rongga dada. Sehingga, bayi yang baru lahir seringkali langsung mengalami sesak dan menjadi biru. Jika hal ini yang terjadi, maka bayi memerlukan penanganan dengan segera oleh dokter ahli.
Seringkali, Adanya benjolan pada tempat-tempat tersebut terabaikan oleh pengematan dan pengawasan orang tua. Terlebih lagi, jika bayi tak mengeluh atau merasakan sakit. perhatian dari orang tua yang kurang ini mungkin saja terjadi dikarenakan benjolan seringkali hilang saat bayi sedang berbaring, dan akan timbul lagi sata bayi berdiri atau sedang menangis. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan deteksi sejak dini. Secara garis besar, penyakit hernia terdiri atas cincin, kantung serta isi hernia. Umumnya, bayi yang menderita hernia baru merasakan sakit ataupun nyeri jika isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Jika tidak dengan segera ditangani, hernia pada bayi dapat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian. Segeralah bawa bayi ke dokter saat teraba atau terlihat adanya benjolan pada pusar atau pada lipatan paha bayi. Terlebih, jika benjolan itu tiba-tiba membesar, mengeras dan warnanya menjadi gelap. Tindakan tepat dari Anda ini dapat mencegah terjadinya komplikasi hernia pada bayi.
Seringkali, Adanya benjolan pada tempat-tempat tersebut terabaikan oleh pengematan dan pengawasan orang tua. Terlebih lagi, jika bayi tak mengeluh atau merasakan sakit. perhatian dari orang tua yang kurang ini mungkin saja terjadi dikarenakan benjolan seringkali hilang saat bayi sedang berbaring, dan akan timbul lagi sata bayi berdiri atau sedang menangis. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan deteksi sejak dini. Secara garis besar, penyakit hernia terdiri atas cincin, kantung serta isi hernia. Umumnya, bayi yang menderita hernia baru merasakan sakit ataupun nyeri jika isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Jika tidak dengan segera ditangani, hernia pada bayi dapat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian. Segeralah bawa bayi ke dokter saat teraba atau terlihat adanya benjolan pada pusar atau pada lipatan paha bayi. Terlebih, jika benjolan itu tiba-tiba membesar, mengeras dan warnanya menjadi gelap. Tindakan tepat dari Anda ini dapat mencegah terjadinya komplikasi hernia pada bayi.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kesehatan Bayi /
Perawatan Bayi
dengan judul Hernia Pada Bayi. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ibuhamilbayisehat.blogspot.com/2013/07/hernia-pada-bayi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Anonim - Kamis, 04 Juli 2013
Belum ada komentar untuk "Hernia Pada Bayi"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.