Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil dapat terjadi karena adanya perubahan hormonal serta kenaikan berat badan ketika hamil, tidak hanya di bagian kaki, namun terkadang juga pada bagian-bagian lain. Akan tetapi pada sejumlah kasus pembengkakan pada kaki dapat disebabkan pula oleh
adanya gangguan pada pembuluh vena. bengkak kaki yang terjadi ketika sedang hamil bisa diakibatkan karena ketidakmampuan pembuluh vena untuk mengalirkan darah secara normal sehingga cairan dalam tubuh tidak seimbang. Tidak
seperti pembuluh arteri yang mendapat tekanan dari jantung, pembuluh vena mengandalkan
tekanan dari otot serta rongga tubuh untuk mengalirkan darah.
Normalnya, sirkulasi darah terutama aliran balik ke jantung dapat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan rongga perut dengan dada, Akan tetapu, ketika hamil tekanan ini sedikit terhambat karena rahim yang semakin membesar. Aliran darah balik ke dalam tubuh terjadi pada pembuluh vena. Jika aliran darah balik tak normal, maka akan mempengaruhi fungsi dan kinerja dari pembuluh vena juga. Pembuluh Vena yang rentan mengalami kerusakan adalah pada bagian kaki. Hal ini karena kaki mempunyai tugas yang lebih berat dibandingkan pada bagian tubuh lain karena letaknya berada paling jauh dari jantung. kerusakan dari pembuluh darah vena bisa disebabkan oleh adanya refluks yakni aliran darah yang kembali ke bawah dikarenakan adanya kerusakan pada katup vena. Selain itu, bisa juga disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh yang mengakibatkan darah tak mampu dibalikkan ke jantung.
Gangguan pembuluh vena atau dikenal juga dengan istilah insufisiensi vena tidak hanya menimbulkan gejala bengkak, akan tetapi juga sejumlah gejala lain seperti sakit dan nyeri di kaki, bahkan bisa hingga kram pada malam hari. Untuk menghindari hal ini, tentu diperlukan untuk menghindari faktor dan resiko dari gangguan pembuluh vena. Sejmlah faktor resiko dari gangguan vena antara lain seperti duduk atau berdiri terlalu lama, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor obesitas. Jika sudah terlanjur terjadi, resikonya bisa dikurangi dengan membuat otot-otot kaki unuk sering berkontraksi. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yakni menghindari duduk ataupun berdiri yang terlalu lama, berbaring dengan letak atau posisi kaki lebih tinggi, memakai stoking kompresi, serta dengan cara menggunakan alat kontraksi otot betis. Resiko mengalami gangguan akan meningkat seiring bertambahnya jumlah kehamilan. Pada kehamilan pertama, resiko gangguan vena sekitar 13 persen, pada kehamilan kedua sekitar 30 persen, pada kehamilan ketiga hingga 57 persen, dan selanjutnya akan terus meningkat.
Normalnya, sirkulasi darah terutama aliran balik ke jantung dapat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan rongga perut dengan dada, Akan tetapu, ketika hamil tekanan ini sedikit terhambat karena rahim yang semakin membesar. Aliran darah balik ke dalam tubuh terjadi pada pembuluh vena. Jika aliran darah balik tak normal, maka akan mempengaruhi fungsi dan kinerja dari pembuluh vena juga. Pembuluh Vena yang rentan mengalami kerusakan adalah pada bagian kaki. Hal ini karena kaki mempunyai tugas yang lebih berat dibandingkan pada bagian tubuh lain karena letaknya berada paling jauh dari jantung. kerusakan dari pembuluh darah vena bisa disebabkan oleh adanya refluks yakni aliran darah yang kembali ke bawah dikarenakan adanya kerusakan pada katup vena. Selain itu, bisa juga disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh yang mengakibatkan darah tak mampu dibalikkan ke jantung.
Gangguan pembuluh vena atau dikenal juga dengan istilah insufisiensi vena tidak hanya menimbulkan gejala bengkak, akan tetapi juga sejumlah gejala lain seperti sakit dan nyeri di kaki, bahkan bisa hingga kram pada malam hari. Untuk menghindari hal ini, tentu diperlukan untuk menghindari faktor dan resiko dari gangguan pembuluh vena. Sejmlah faktor resiko dari gangguan vena antara lain seperti duduk atau berdiri terlalu lama, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor obesitas. Jika sudah terlanjur terjadi, resikonya bisa dikurangi dengan membuat otot-otot kaki unuk sering berkontraksi. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yakni menghindari duduk ataupun berdiri yang terlalu lama, berbaring dengan letak atau posisi kaki lebih tinggi, memakai stoking kompresi, serta dengan cara menggunakan alat kontraksi otot betis. Resiko mengalami gangguan akan meningkat seiring bertambahnya jumlah kehamilan. Pada kehamilan pertama, resiko gangguan vena sekitar 13 persen, pada kehamilan kedua sekitar 30 persen, pada kehamilan ketiga hingga 57 persen, dan selanjutnya akan terus meningkat.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Ibu Hamil /
Kesehatan Ibu Hamil /
Penyakit Ibu Hamil
dengan judul Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ibuhamilbayisehat.blogspot.com/2013/06/kaki-bengkak-pada-ibu-hamil.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Anonim - Rabu, 26 Juni 2013
Belum ada komentar untuk "Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.